Minggu, 21 Oktober 2012

Menghambat dan Mengatasi Nyeri pada Haid

Kiat Menghambat Nyeri Haid

Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istilah dismenorea biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita mengobati sendiri dengan analgesik atau sampai memeriksakan diri ke dokter.


Dismenorea berat adalah nyeri haid yang disertai mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala, dan (terkadang) pingsan.

Pernahkah Anda merasaakan perut bagian bawah nyeri melilit seperti diremas-remas? Itulah nyeri haid.

Nyeri haid (dysmenorrhea) dialami oleh hampir sebagian besar wanita. Mulai dari rasa pegal-pegal di panggul, sampai rasa seperti diremas-remas di perut bagian bawah. Untungnya, nyeri haid bukanlah gejala penyakit.

Mengapa nyeri? Saat haid terjadi peningkatan kadar hormon prostaglandin. Kondisi ini memicu timbulnya kontraksi otot-otot rahim untuk meluruhkan darah. Kontraksi inilah yang membuat bagian bwah perut nyeri. Hormon prostaglandin juga menyebabkan peradangan (inflamasi) sesaat di sekitar jaringan rahim. Akibatnya, kita sering merasa “panas dingin”.

Ada pendapat, wanita yang sudah pernah hamil tidak akan merasa nyeri lagi saat haid. Faktanya, tidak juga. Nyeri haid akibat kontraksi ini dialami oleh semua wanita (usia subur). Namun, bagi wanita yang sudah pernah melahirkan, mulut leher rahimnya sudah lebih longgar, sehingga darah keluar lebih lancar. Sedangkan bagi wanita yang belum pernah melahirkan, mulut leher rahimnya lebih sempit, sehingga darah yang sudah mengumpul untuk keluar itu seperti tersumbat. Akibatnya, nyeri terasa lebih lama.



Umumnya, nyeri yang terasa di bawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua haid. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak

Penghilang rasa sakit Saat Anda mengalami nyeri haid, boleh-boleh saja minum obat penghilang rasa sakit, yaitu jenis asam mefenamat yang berfungsi menurunkan kadar hormon prostaglandin. Namun, obat penghilang rasa sakit ini diminum saat timbul nyeri saja. Jika rasa nyeri sudah hilang, Anda tak perlu mengonsumsinya lagi.

Bila darah sudah keluar, tapi Anda masih merasakan nyeri (yang amat sangat), Anda patut curiga. Jangan-jangan, ada penyebab lain. Misalnya, ada pelengketan rahim, endometriosis, atau infeksi (karena bakteri Klamidia atau Gonore). Segeralah konsultasikan ke dokter.

Sedangkan untuk obat-obatan tradisional, seperti kunyit asam, boleh saja dikonsumsi. Obat-obatan herbal tersebut sejauh ini memang dipercaya berkhasiat mengurangi nyeri haid. Sudah pernah mencoba obat-obatan tradisional tersebut?

Mengatasi Nyeri Haid

Cara sehat mengatasi nyeri haid. Nyeri saat haid merupakan hal yang tidak di inginkan oleh setiap wanita, akan tetapi apabila saat haid dan rasa nyeri menyerang, tentu membuat anda tidak nyaman. Nyeri haid adalah keluhan yang sering dialami wanita pada bagian perut bawah. Nyeri yang dirasakan saat haid tidak hanya terjadi pada bagian perut bawah saja. Kontraksi yang sangat intens ini kemudian menyebabkan otot menegang. Ketegangan otot ini tidak hanya terjadi pada otot perut, tetapi juga otot-otot penunjang otot perut yang terdapat di bagian punggung bawah, pinggang, panggul, paha hingga betis.

 

Berikut tips sederhana cara mengatasi nyeri haid yang membuat anda tidak nyaman yaitu :

1. Lakukan kompresan panas pada bagian yang terasa sakit. Suhu panas diketahui bisa meminimalkan ketegangan otot. Akibatnya setelah otot relaks, rasa nyeri pun akan berangsur hilang. Jika mungkin, cobalah berendam dalam air hangat yang diberi tetesan aromaterapi agar otot di seluruh tubuh menjadi relaks.

2. Lakukan pijatan lembut pada bagian tubuh yang terasa pegal, sakit atau tegang.

3. Hindari mengenakan pakaian yang ketat menjelang atau selama haid.

4. Kurangi atau hindari makanan yang kaya akan lemak, gula sederhana, maupun kafein, seperti pada kopi, teh, cokelat, dan soda.

5.     Letakkan kaki Anda lebih tinggi dari jantung dan perut saat Anda berbaring, atau berbaringlah miring dengan lutut menekuk.

6.     Pijatlah perut bagian bawah dengan pijatan melingkar yang ringan.

7.     Minumlah minuman yang hangat.

8.     Bila Anda merasa mual sehingga selera makan Anda terganggu, sebar waktu makan Anda. Anda juga dapat mengganti makan besar dengan makanan ringan yang lebih sering.

9.   Pilihlah diet kaya karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran yang rendah garam, gula, dan tanpa kafein.

10.   Perbanyak asupan vitamin B6, kalsium dan magnesium.

11.   Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.

12.   Berolahraga dapat mengurangi nyeri pada beberapa wanita. Pada beberapa wanita lain, istirahat total lebih membantu.

 

 

Oleh

       Imelda Virabela

       Prodi D3 Keperawatan

STIKES Karya Husada Kediri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar